BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 26 Juni 2009

Apakah judul yang cocok ?

waktu lagi nulis ini, hati saya perih banget.

bagai diiris-iris.

disayat-sayat.

disilet-silet.

sampai darah memancar keluar dan tiada henti.

kemudian ditaburi garam.

can you imagine how hurt it is?

diberi janji namun tak ditepati.

kadang saya seringkali merenung.

kenapa saya kerap jadi pihak yang dirugikan.

kenapa saya selalu jadi pihak yang jadi korban.

kenapa saya selalu jadi pihak dicemoohi, diinjak-injak lalu ditertawakan, ditendang lalu dihina kemudian diberi uluran tangan tapi dengan pandangan mengejek dan tak ada sepatah kata maaf pun terucap.

saya cape gini terus.

oke, saya selalu berusaha untuk tidak egois.

ada oranglain yg membutuhkan. saya bagi.

saya bagi.

saya bagi.

saya bagi.

tapi malah terkadang saya tidak dapat bagian untuk diri sendiri.

kenapa?

kenapa saya yg berniat baik, saya pula yg dijatuhkan?

kalau begini terus, saya jadi enggan berbagi.

karena apa yang saya punya tersebut

adalah sesuatu milik saya pribadi yang saya jaga dan kasihi dan saya pikir tidak akan pernah bisa saya bagi!

oke, saya sesaat merasa berada di posisi Cynthia di sinetron Cinta dan Anugerah.

perkataan di atas adalah dialog yg ia ucapkan.

ia terlahir jadi seorang sempurna, cantik fisik, kekayaan berlimpah, memiliki tunangan yg tampan namun rasa benci menguasai relung hatinya.

ia benci pada Nabila dan adik2nya karena ketika mereka datang, ia merasa bahwa mereka merebut segalagalanya dari kehidupannya.

ya, sama seperti saya.

Cynthia itu saya.

Nabila itu dia.

dan tunangannya itu dia.

yah, ngga semuanya sama persis.

tapi mirip.

oke, kembali ke sayasendiri tanpa perumpaan dengan tokoh2 sinetron itu.

saya kerap menjerit dalam hati, kenapa mereka yang udah punya semua, masih dengan tanpaperasaannya berusaha mengambil milik saya juga?

yang saya miliki saya dapatkan dengan susahpayah. dengan peluh dan airmata. hm ngga gitu juga sih hahaha

kamu mau coba rebut itu juga?

saya teh segini uda nahan diri ya.

saya tahan segenap tenaga untuk ga pasang muka sedih.

saya tahan segenap tenaga untuk ga mewek!

saya tahan segenap tenaga untuk ga teriak2 dan ngejambak rambut kamu dan ngerapel mantra supaya kamu dapet kutukan mencret tujuhbulan!

saya tahan,

dan kamu tau ga sesakit apa itu?

saya tahan juga untuk ngga bilang.

karena saya mau semuanya aman dan lancar.

well, it’s a mistake to not letting you know.

karena mau gimana juga kalo dipendem trus semuanya bisa busuk, ujung2nya hati saya yang mati.

saya ga percaya saya bisa diginiin juga.

saya ga percaya karena orang adalah sesosok yang sempurna yg saya kira untuk menyakiti semut saja ngga berani.

tapi ternyata karena justru ngga tega menyakiti binatang terlemah sekalipun, siapapun ia tanggapi dengan kebaikan yg ditebar ke semua orang.

kamu tau segimana sakitnya itu?

kalo saya membiarkan keegoisan saya berbicara, saya akan bilang semuanya. saya akan mengeluarkan ultimatum sedemikian rupa. tapi saya ngga bisa. karena saya masih menghargai hak masing-masing.

saya biarkan hati ini bagai dihantam palu godam dan runtuh. *mempergunakan majas hiperbola karena it hurts, indeed.

saya mau bertahan.

saya mau sekali bertahan.

ini cobaan, ya kan?

hidup kalau ngga rintangannya akan hambar.

begitu pula ini.

tapi rintangan bukan berarti harus dibiarkan begitu saja menggerogoti sisa kejayaan dan akhirnya menenggelamkan semua ke lautan kehampaan.

rintangan harus dibasmi!

akal sehat saya belum mau memikirkan rencana jitu untuk membereskan segalanya dengan manis.

balas dendam?

bukan ide yang bagus.

anyone has an idea?

hari ini, saya biarkan diri saya ditertawakan dan diinjak-injak. biar. lihat saja yang tertawa terakhir, dia yang menang.

0 komentar: