BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 30 Mei 2009

Why, then oh why can't I ?

Seringkali saya diliputi rasa iri. Rasa iri yg membuat pertanyaan-pertanyaan kok-allah-ga-adil-sih-sama-saya? mengelilingi kepala saya dan dengan cepat otak ini berusaha mencari jawaban yang tepat. Rasa iri itu timbul tenggelam, adakalanya saya sanggup menepiskan rasa iri itu jauhjauh setelah berargumen pada diri saya sendiri sedemikian rumitnya dan berhasil membuat kesimpulan akhir dengan tegas, kalo gitu kamu gausah iri.

Tapi kembali, rasa2 iri itu muncul lagi. Terhadap hal yang berbeda tentu saja, terhadap hal yang ada pada oranglain dan TIDAK pada saya.

Contoh?

Kesempurnaan fisik, misalnya.

Kenapa ada orang yg diciptakan sedemikian cantik? Kenapa ada orang yg parasnya dapat meluluhkan hati semua orang yg melihatnya, bahkan sesama jenis sekalipun? Kenapa ada orang yg senyumnya indah sekali, tak ada cela sekecilpun, dan setiap orang yg ia senyumi dalam sekejap dapat merasakan hangat menjalar ke seluruh bagian tubuhnya? Kenapa ada orang yang dikaruniai kulit yg putih dan mulus? Kenapa ada orang yg memiliki rambut yg anggun dan menawan? Kenapa ada orang yg diberkahi otak sedemikian jeniusnya sehingga dapat memuat sekian banyak informasi dan berjutajuta rumus dan nalar yg amat kuat sehingga pemaparan logikanya bisa membuat orang mengacungkan ibu jari tanda salut—dan bahkan hal sekecil apapun dapat ia pecahkan dan solusi yg ia temukan amat masuk akal, efektif dan bekerja cepat… tapi sederhana? Dan kenapa-kenapa yg lainnya…

mengapa saya tidak?



Kemudian?

Kemampuan bergaul dengan orang lain.

Kenapa si dia bisa mempunyai segudang teman yg amat mencintainya dan rela menghabiskan seluruh waktu bersamanya dan kemanapun dia pergi mereka ikuti dan ketika ia kesusahan sedikit saja temantemannya cepat tanggap dan sigap, bahkan ketika ia kehilangan uang receh sekalipun… semua bergerak dan dengan antusias mencarikannya sampai ke kolong meja? Kenapa ada yang mampu menarik perhatian orang lain dengan sedemikian mudahnya, padahal orang lain itu baru ia kenal, tapi hanya dengan satu kelakuan ia saja orang lain dapat tersenyum dan menyimpulkan, orang ini asik deh, pengen deh jadi temennya. ? Kenapa ada orang yg tidak cantik tidak spesial tidak istimewa di mata sebagian pihak, tapi ada pihak lain pula yang menyukainya bahkan tidak dapat berhenti berusaha menjadi temannya? Apa yang mereka lihat? Apa yang mereka rasakan? Kenapa ada orang yg bisa mengambil perhatian orang lain tapi bukan dalam arti caper—dan menjadi orang yg paling disayang dan paling disenangi di lingkungannya? Kenapa? Kenapa? Dan banyak kenapa2 lainnya…



mengapa saya tidak?

0 komentar: